4.03.2013

E-business Dan Perkembangannya




Pengertian e-Business atau definisi e-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.

Penggunaan sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik atau e-commerce saja. Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub bagian dari e-business, sementara e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet. Sebagai bagian dari e-business, e-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-commerce mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.
E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
B.     Kekurangan dan kelebihan E-Business
Kekurangan E-Business:
1.      Pencurian informasi rahasia.
2.      Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
3.      Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.
4.      Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
5.      Kerugian yang tidak terduga.

Kelebihan E-Business:
1.      Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan dan tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2.      Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3.      Menurunkan biaya operasional (operating cost).
4.      Melebarkan jangkauan (global reach).
5.      Meningkatkan customer loyality.
6.      Memperpendek waktu produksi.
7.      Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)




C.     Perkembangan E-Business di Indonesia

Istilah Internet, e-commerce, dan dotcom hampir setiap hari kita baca di media cetak, kita lihat dan mendengar lewat media elektronik (radio dan TV), dan seminar serta lokakarya di berbagai tempat banyak menyinggung ketiga istilah tersebut. Sebenarnya e-commerce tidak harus berlangsung di Internet. E-commerce didefinisikan sebagai pelaksanaan bisnis dengan bantuan teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Dikenal pula istilah E-commerce, yakni aktivitas komersial yang terkait dengan penggunaan Internet. Oleh karena itu e-commerce lebih luas cakupannya, dan mau tidak mau perusahaan pada akhirnya akan memanfaatkan Internet dalam bisnisnya. Bisnis yang memanfaatkan media Internet ini pada umumnya di Indonesia menggunakan model eBisnis seperti BtoB (business to business), BtoC (business to customer), CtoC (costumer to costumer).

Internet Bisnis, data processing dan jasa informasi lainnya menurut, INC-media bisnis terkemuka di Amerika, menetapkan peringkat ke 1 dalam kategori bisnis yang memiliki prospek paling menjanjikan hingga lebih dari 10 tahun mendatang.
Adapun jenis-jenis Bisnis internet yang berkembang saat ini antara lain:

· Bisnis Affiliate Marketing

· Bisnis Reseller

· Jual Produk Informasi

· Google Adsense


Akhir-akhir ini sering terdengar berita tentang runtuhnya bisnis dotcom di tengah berkembangnya teknologi internet. Apalagi media masa menyorotnya seolah-olah masa depan internet bisnis tidak cerah lagi. Jika mengikuti berita tentang internet, saat ini ada puluhan juta website yang meramaikan dunia internet, tetapi tidak lebih dari 5% dari seluruh website tersebut yang mampu memperoleh keuntungan dari internet bisnisnya.
Sebagian Perusahaan di Indonesia telah mengalami kemajuan dalam berbisnis melalui Perusahaan DOTCOM, namun dengan adanya krisis keuangan di Indonesia pada periode tahun 1998-1999 usaha ini banyak mengalami kehancuran, sehingga usaha ini oleh sebagian besar pengamat ekonomi dianggap telah mengalami kegagalan. Kegagalan yang dialami sebagian Perusahaan dotcom di Indonesia disebabkan antara lain ;
  • Perusahaan belum optimal melakukan pendekatan-pendekatan / mensosialisasikan kepada masyarakat umum tentang kemanfaatan Perusahaan DOTCOM dalam kebutuhan bisnis
  • Baru dari kalangan tertentu yang menggunakan sarana TI untuk kepentingan bisnis.
  • Terbatasnya sambungan Internet broadband.
  • Minimnya propaganda berbisnis melalui Internet.
  • Masih rendahnya kepercayaan masyarakat kepada web shop.
  • Belum adanya dukungan Pemerintah yang optimal dalam hal kebijakan dan regulasi.
  • Perusahaan belum optimal menampilkan periklanan yang menarik bagi masyarakat berkaitan dengan Perusahaan DOTCOM.
  • Perusahaan dotcom tidak membidik pesan-pesan mereka ke audiens spesifik, namun terlalu general dan isinya terlalu gado-gado.
  • Desain dan content dari situs dotcom tidak mampu membuat situs pencari jatuh cinta padanya.
  • Masing-masing judul yang ada di halaman web dotcom tidak mengomunikasikan konten yang spesifik.
  • Tiap-tiap halaman web dotcom tidak menyediakan uraian yang rinci dari keseluruhan tema yang mengikat tiap-tiap halaman web.
  • Situs web dotcom mereka tidak dibangun berdasarkan kata kunci dan frase keyword yang paling kompetitif dan relevan di mata konsumen mereka.
  • Tidak adanya statistik yang dapat menunjukkan dari mana dan apa yang membuat pengunjung datang ke situs web dotcom, dan halaman-halaman web mana yang tidak pernah atau jarang dilirik, apalagi dibaca.
  • Situs dotcom tidak nangkring di urutan 20 besar dari situs pencari utama dan direktori besar yang menggiring lebih dari 88% dari semua pencarian yang dilakukan di dunia internet.
  • Mengabaikannya NICHE MARKET!.
Contoh yang nyata dan terdekat yang telah berhasil memanfaatkan strategi Niche Market pada internet bisnis adalah Balita Cerdas dengan alamat www.balitacerdas.com yang menyediakan informasi tentang perkembangan anak usia di bawah 3 tahun (batita) dalam bentuk buku elektronik (ebook) yang berjudul 3 Tahun Pertama yang menentukan. Jika mengunjungi website www.balitacerdas.com tersebut, konsumen akan tahu bahwa informasi yang ada adalah sangat spesifik dan terfokus hanya untuk orang tua yang mempunyai anak batita, dan khusus tentang perkembangan anak batita, tanpa membahas masalah penyakit/kesehatannya. Hasilnya…, website tersebut telah berhasil menjadi mesin pencetak uang di internet !
Contoh Perusahaan dotcom lain yang telah suskes bertahan dalam bidang pemberitaan adalah Detikcom. Keberhasilan perusahaan Detikcom telah memberikan harapan, bahwa perusahaan dotcom di Indonesia masih mungkin dikembangkan di Indonesia. Untuk mengetahui daya tahan perusahaan detikcom perlu diketahui strategi-strategi apa yang diterapkan oleh perusahaan detikcom. Ada beberapa strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan detikcom sehingga perusahaan ini terus berkembang, yaitu :
  1. Agrakom sebagai pemilik sekaligus pembangun Detikcom mengemban misi untuk dapat memberikan informasi secara cepat kepada para pengaksesnya dengan semboyan “mengapa menunggu besok? detik ini juga”.. Dengan misi dan semboyan seperti ini, maka perusahaan menerapkan pola kerja yang memungkinkan wartawan bekerja tanpa harus pulang ke kantor dan penyediaan sarana penyampaian laporan wartawan melalui telepon seluler dan e-mail.
  2. Peran analisis pasar dalam penerapan strategi pemasaran Detikcom adalah dalam penentuan target pasar dan produk/jasa informasi/berita yang disajikan dalam portal.
  3. Strategi penerapan bauran pemasaran Detikcom adalah sebagai berikut :
  • Strategi yang diterapkan agar produk/jasanya diserap oleh pasar, adalah dengan menawarkan keunggulan dalam kecepatan dan akurasi berita.
  • Strategi dasar yang diterapkan oleh Detikcom adalah bagaimana agar revenue lebih besar dari cost. Atas dasar hal tersebut, maka dalam menentukan harga Detikcom menerapkan strategi yang berorientasi pada biaya. Selain itu penentuan harga juga diterapkan dengan menggunakan strategi yang berorientasi pada pesaing, yaitu membandingkan harga dengan media lain.
  • Strategi distribusi yang diterapkan adalah strategi distribusi berganda, yaitu dengan menggunakan internet dan telepon seluler/ PDA/smartphone. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan potensial pasar yang memerlukan informasi cepat.
    Promosi Detikcom dilakukan melalui internet, media masa cetak, penyebaran brosur dan presentasi produk/jasa kepada potensial pasar dan biro iklan.
  • Proses pemasaran dirumuskan sedemikian rupa agar dapat menjamin efisiensi bisnis. Sebagai contoh proses pelaporan berita yang menggunakan telepon seluler dan teknologi lainnya merupakan strategi untuk mempercepat penyampaian berita.
  • Strategi yang diterapkan oleh Detikcom untuk merekrut orang-orang yang dapat bekerja sesuai pola kerja Detikcom adalah dengan merekrut orang-orang yang belum memiliki pengalaman bekerja di media lain. Hal ini dilakukan dengan anggapan mereka akan lebih mudah untuk dididik sesuai kebutuhan dan pola kerja kantor. Sistem rekuitmen staf didasarkan pada perkembangan yang ada.
Bentuk fisik. Keberadaan Detikcom ditandai dengan adanya website www.detik.com dan sejumlah server yang dapat diakses selama 24 jam. Untuk menyiasati semakin benyaknya pengakses Detikcom, maka digunakan beberapa server untuk membagi beban yang didasarkan pada ISP yang digunakan oleh pengguna. Faktor lain yang menyebabkan detikcom mampu bertahan dibandingkan perusahaan-perusahaan dotcom lainnya di Indonesia adalah karena detikcom memiliki beberapa keunggulan, yaitu memiliki pelanggan dan mitra yang real, sedangkan Faktor yang mempersulit berkembangnya Detikcom saat ini adalah karena (a) penetrasi internet di Indonesia tidak sepesat seperti di negara lain, (b) biaya berlangganan internet/ISP yang tinggi dan (c) kesenjangan pengetahuan potensial pasar terhadap internet. Sedangkan kesiapan perusahaan dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi dan hampir tidak adanya retriksi dari pemerintah terhadap pemberitaan surat kabar dinilai sebagai faktor yang dapat menunjang berkembangnya Detikcom. Dalam hal pengembangan layanan dan produk, analisis pasar dilakukan dengan memperhatikan jumlah dan profil pengunjung Detikcom, melalui log pengunjung.



0 komentar:

◄ Newer Post
 

Copyright 2014 Jejak-Ku Template by Aghile Official Blog and KSEI Filantropi